Bilbo tidak akan melupakan hari itu. Hari dimana ia bertemu dengan penyihir yang dikenalnya ahli membuat tontonan seru dari kembang api. Namun, hari itu si penyihir tua itu tidak mempertontonkan keahliannya membuat ledakan cantik di angkasa, melainkan mengajaknya berpetualang, yang akan membuyarkan rutinitas dan kenyamanannya selama ini. Dan petulangan ini tidak main-main, akan merebut kejayaan para kurcaci dari cengkeraman seekor naga yang sangat ganas, Smaug, yang dengan lidah apinya bisa membakarnya hidup-hidup.
Gandalf, si penyihir, bukan tipe orang yang mudah putus asa, dengan 13 kurcaci yang dipimpin Thorin, ia membujuk Bilbo untuk mengikuti mereka. Dan meski sempat diremehkan oleh para kurcaci, rupanya Bilbo memiliki senjata yang tidak pernah dibayangkan kurcaci. Kekuatan yang sering menolong mereka di saat situasi membahayakan nyawa mereka.
Apabila Anda pecinta The Lord of The Ring, maka buku prekuel ini layak Anda koleksi. Gaya bahasanya sedikit berbeda dengan gaya bercerita pada buku trilogi TLOTR, lebih ringan dan lebih jenaka, meski si penulisnya tetap sama, JRR Tolkien. Anda akan kembali diajak Tolkien menjelajah pegunungan, bertemu bangsa peri dan kurcaci, dan makhluk-makhluk fantasi lainnya.