Quantcast
Channel: Resensi Terbaru
Viewing all articles
Browse latest Browse all 742

The Invention of Hugo Cabret

$
0
0
The Invention of Hugo Cabret

“Kau adalah satu-satunya cahaya dalam hidup yang gelap.” (hlm. 416)

 

Waktu dapat menipu kita. (hlm. 519)

Automaton. Boneka manusia itu seluruhnya terbuat dari mesin jam dan mesin-mesin lain yang rumit. Sejak pertama ayahnya memberi tahu tentang benda itu, manusia mesin telah menjadi pusat kehidupan Hugo.

“Automaton. Apa itu?”

“Patung putar, seperti kotak musik atau mainan, hanya saja, jauh lebih rumit. Ayah pernah melihat beberapa sebelumnya, burung yang bernyanyi di kandangnya, dan akrobat mekanis di palang besi. Tetapi yang satu ini jauh lebih kompleks dan menarik daripada yang lain.” (hlm. 124)

Automaton yang ini bisa menulis. Setidaknya, ayah Hugo kira demikian. Dia memegang pena, dan duduk di meja. Ayah melihat ke dalamnya dan ada ratusan bagian kecil, termasuk belasan roda yang tepinya berlekuk-lekuk. Ayahnya yakin jika benda ini bekerja, mereka bisa memutarnya, menaruh selembar kertas di meja, dan semua bagian-bagian kecil itu akan menyala dan menggerakkan tangannya sedemikian rupa sehingga dia bisa menulis semacam pesan. Mungkin dia akan menulis dan berkarat untuk melakukan apa-apa sekarang.

Sebagian pesulap mulai bekerja sebagai pembuat jam. Mereka menggunakan pengetahuan akan mesin untuk membuat automaton agar para penonton kagum. Satu-satunya tujuan mesin ini adalah membuat orang keheranan, dan mereka berhasil. Tak ada penonton yang tahu bagaimana sosok misterius ini menari, menulis, atau menyanyi. Seolah para pesulap itu menciptakan kehidupan buatan, tetapi rahasianya selalu berada pada mesin jam.

Seperti ayahnya, Hugo juga pandai memperbaiki jam. Bakat itu menurun di keluarganya. Hugo selalu membawa pulang jam-jam rusak untuk bermain Hugo, dan saat berumur enam tahun, Hugo sudah bisa memperbaiki apa saja. Kemudian, ketika ia mengunjungi ayahnya di toko jamnya, Hugo mengamatinya dengan teliti, dan ketika gelisah ia membuat mainan binatang mekanis dari sisa-sisa bagian yang terletak di mana-mana. Ayahnya memajang mahluk-mahluk itu dengan bangga di bangku kerjanya.

Di bawah cahaya temaram, Hugo melihat model-model kapal rusak, kepala-kepala patung, plang-plang tua, dan tumpukan pintu yang hancur. Ada stoples-stoples kaca berisi cairan aneh dan burung serta kucing awetan yang membeku dalam posisi melompat di atas pijakan kayu.

“Tahukah kau bahwa suara detak tumit sepatu dapat memanggil hantu? Apa kau ingin dibuntuti hantu?” (hlm. 105)

Adalah Hugo Cabret yang ditinggal ayahnya yang tewas di museum. Harta satu-satunya yang ditinggalkan ayah untuknya adalah sebuah buku yang berisi banyak gambar. Buku ini bukan biasa, buku yang memuat semua mimpi ayahnya dan mimpinya. Buku yang menyingkap teka-teki kehidupan. Malangnya, buku itu harus berpindah tangan ke orang lain, seorang pria tua yang justru menuduhnya mencuri buku itu darinya. Hugo bersikukuh menginginkan kembali buku itu ke tangannya. Atas bantuan Isabelle, Hugo berusaha keras memperjuangkan buku peninggalan ayahnya itu. Dan itu tidak mudah.

“Aku tidak tahu apa-apa tentangmu. Kamu tahu tempat tinggalku, kamu tahu tentang orangtuaku. Kalau kita akan berteman, menurutku aku harus tahu tentangmu. Mengapa kamu tidak mau memberi tahu?” (hlm. 215)

Kalimat favorit:

Hugo teringat kadang-kadang di malam hari, ayah membacakan kisah-kisah petualangan seru karya Jules Verne dan koleksi dongeng Hans Christian Andersen, yang merupakan favoritnya. Hugo rindu ingin dibacakan cerita. (hlm. 157)

Dari halaman pertama, buku ini benar-benar memukau. Selain ceritanya yang menarik, nilai plus dari buku ini adalah suguhan ilustrasi yang benar-benar ciamik. Kita serasa diajak penulisnya, Brian Selznick menelusuri kehidupan Hugo Cabret. Goresan ilustrasinya benar-benar juara banget deh! ƪ(♥▿♥)ʃƪ(♥▿♥)ʃƪ(♥▿♥)ʃ

“Kadang-kadang kupikir aku suka dengan foto-foto ini sama seperti aku suka film. Kamu bisa membuat cerita sendiri dengan melihat sebuah foto.” (hlm.203)

 

Film tidak harus selalu mencerminkan kehidupan nyata. Film memiliki kekuatan untuk memujudkan mimpi. (hlm. 364-365)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 742