
Ini resensi pertama saya, saya harap cukup memuaskan :)
DJ & JD---dua cewek kembar dengan kepribadian bertolak belakang. DJ tangguh dan cenderung serampangan dalam berpakaian, sementara JD sensitif dan tukang dandan. Mereka memutuskan untuk hidup mandiri di Singapura. DJ sibuk sebagai sales vacuum cleaner, sementara JD mengisi waktu dengan mengelola bakery.
Rutinitas kehidupan mereka berdua mendadak kacau saat cinta mulai menghampiri mereka. Belum lagi pinjaman untuk mendirikan bakery yang mendadak ditagih. Kalau tidak dibayar dalam waktu dekat, JD terancam dinikahi dengan paksa dengan seseorang yang dia benci setengah mati! Masalah keluarga pun mengikuti mereka, membuat DJ dan JD harus pandai-pandai menata hati.
Saat JD sadar cowok yang dicintainya ternyata menaruh hati pada DJ, bagaimana dia menyikapinya? Haruskah dia menyerah dan memutuskan untuk menikah dengan cowok lain, agar mereka bisa menghadapi akhir yang sempurna?
***
Sudah lama saya membaca buku ini, sekitar 4 tahun lalu ketika buku ini sudah masuk cetakan kelima. DJ & JD, dari judulnya sudah terlihat bahwa isinya mengisahkan tentang dua tokoh, Desti Jennifer (DJ) dan Jocelyn Devita (JD). Kedua tokoh ini adalah kakak beradik yang kembar. Meskipun wajahnya yang sama - kembar identik - namun keduanya memiliki karakter yang bertolak belakang. DJ adalah tipe orang yang seenaknya saja, tomboi, dan tidak terlalu memedulikan penampilan. Di sisi lain, JD adalah "perempuan sejati" yang terlalu memedulikan kerapihan, penampilan, dan memimpikan pangeran tampan. Pada buku ini, diceritakan kehidupan kakak beradik tersebut yang mengalami masalah, mulai dari masalah utang hingga masalah percintaan mereka.
Dalam buku ini terdapat dua sudut pandang, yaitu sudut pandang DJ dan sudut pandang JD. Keduanya ditulis oleh orang yang berbeda. Sudut pandang DJ ditulis oleh Syafrina Siregar (Nana), sedangkan sudut pandang JD ditulis oleh Primadonna Angela (Donna). Saya bisa merasakan dengan jelas perbedaan sudut pandang keduanya, dari tutur kata tokoh dan cara bercerita tokoh. Bagi saya itu adalah poin plus dalam buku ini.
Saya cukup menyukai cover dari buku ini. Bagi saya cover yang dibuat oleh Yustisea ini sederhana, namun cukup bisa menggambarkan isi buku tersebut. Poin plus satu lagi bagi DJ & JD.
Dibalik poin-poin plus tersebut saya juga menemukan hal-hal yang kurang saya sukai dalam buku ini. Menurut saya terlalu banyak kejadian dalam satu bab, dikarenakan pembagian babnya berdasarkan hari. Terlalu banyak kejadian membuat kejadian-kejadian penting malah kurang dijabarkan dengan detail.
Sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa pembagian babnya berdasarkan hari, namun saya juga agak kurang menyukai pembagian babnya. Bagi saya pembagian berdasarkan hari itu boleh saja jika harinya berurutan. Namun dalam buku ini, banyak yang lompat-lompat, misalnya dari hari ketiga langsung hari ketujuh.
Saya juga merasa bahwa saat saya membaca, pada beberapa bagian terasa seperti membaca diary seorang DJ maupun diary seorang JD. Dalam buku juga saya temukan munculnya komentar-komentar dalam narasi tokoh yang saya rasa kurang penting.
Jika saya diminta memberikan rating bagi buku ini, saya akan memberikan 3 dari 5 bintang. Memang banyak hal yang kurang saya sukai dari buku ini, namun selebihnya, saya rasa buku ini adalah buku yang bagus. Ide ceritanya menarik dan saya belum pernah membaca buku seperti ini.
***
Pheobe's Note:
Aku sedang mengikuti lomba resensi yang diadakan Bookopedia.com (berlangsung sampai 30 Juni), jadi mungkin bahasanya sedikit kaku.
Kalau kalian ingin mengikuti lomba ini juga, klik di sini untuk info lebih lanjut.