
“Berlatihlah melepaskan orang-orang yang kamu sayangi. Kita bukan pusat dunia. Tidak bisa selamanya memaksa orang-orang itu beredar mengelilingimu, seperti planet mengitari matahari.” (hlm. 152)
NADA. Bagi Haykal, ada banyak sekali alasan untuk jatuh hati pada wanita satu ini. Sebanyak bintang di langit Maroko. Atau setidaknya, sebanyak bintang yang berkejaran di sekitar kepala Haykal yang pening setelah beradu keras dengan tas biru Nada. Jarang ada wanita yang beruntung dikaruniai bakat ini. Orang yang ketakutan, lumrahnya bakal berubah jadi semacam aktris film horor. Dengan mukan mengernyit tak terkontrol. Tapi gadis ini tidak. Dia tetap manis, hanya berubah sedikit galak.
HAYKAL. Bagi Nada, ada banyak sekali alasan untuk membenci pria satu ini. Sebanyak bintang di langit. Atau setidaknya, sebanyak bintang yang berkejaran di sekitar kepala Nada ketika terantuk tiang penyangga tenda saat mencoba bersembunyi dari Haykal ketika kali pertama mereka bertemu.
Mana mungkin pria baik-baik menguntit seorang gadis tanpa izin? (hlm. x)
Kalau kamu bukan orang jahat, kenapa mengikutiku? (hlm. 20)
Memang tak seindah seperti cinta picisan di film-film romantis yang Haykal tonton selama ini. Siapa sangka, awal perjumpaannya dengan Nada di negeri orang justru berbuah benjolan di kepalanya karena Nada menyerangnya dengan tas yang dikenakannya. Nada menduga Haykal mengikutinya karena dianggap sebagai copet! X)) #PukPukHaykal
“Aku memang bukan pejalan yang ambisius. Aku suka tinggal di hotel, jalan-jalan seperlunya sekadar untuk mengirup ambience kota yang belum pernah kurasakan. Bukankah traveling itu dilakukan untuk menenangkan pikiran, recharge energi, rileks. Jadi kenapa kita harus disibukkan dengan upaya mengejar waktu ke banyak tujuan wisata, susah payah mendatangi tempat yang terpencil, atau makan kuliner lokal yang beresiko membuat perut kita berteriak protes bila tak sesuai?”
“Tapi sudah sejauh ini, Nada. Mestinya kamu harus lebih berani melakukan hal-hal baru, merasakan cita rasa baru, mengunjungi tempat baru.” (hlm. 11)
Buku dengan berlatar Marrakech atau Maroko ini, menyelipkan dunia traveling. Menjadi travel blogger, travel writer atau travel fotografer atau apa pun itu yang berhubungan dengan dunia traveling adalah salah satu pekerjaan yang kini mulai diminati banyak orang. Bahkan sekitar tahun 2012, mewabah buku-buku bertema traveling. Nah, lewat tokoh Haykal ini kita melihat bahwa penulis menyelipkan pesan jika bekerja di dunia traveling tidak hanya bersenang-senang untuk memuaskan diri mengelilingi dunia, tapi juga bisa menjadi sebuah profesi yang menjanjikan. Sekarang ini banyak sekali orang-orang yang terjun ke dunia ini. Ada yang sekedar hobi, ada juga yang serius menjalaninya sebagai profesi utama. Kebetulan tahun lalu saya dapat kesempatan bertemu langsung dengan beberapa admin khusus Lampung. Salah satunya ada Om Yopie Pangkey, yang merupakan salah satu fotografer proesioanl berdomisili di Lampung dan pemilik akun twitter & instagram @KelilingLampung. Hasil dari ngobrol-ngobrol dengan beliau, ternyata bayaran satu foto jepretannya cukup fantastis. Apalagi pas rame-ramenya pemilu dan pilkada. Beliau pun memiliki beberapa akun lain yang dikelola secara serius. Saya pernah melihat beliau memotret langsung, ternyata memang beda ya jepretan fotografer profesional dengan jepretan abal-abal macam saya meski objeknya sama x))
Begitu juga dengan Haykal. Setiap jepretan yang diunggahnya selalu memesona followernya di instagram. Oya, ngomong-ngomong ngakak banget pas baca di halaman 40 ketika Nada ketangkap basah oleh Haykal saat dia ketahuan stalking instagramnya. Gyahaha…memang ya, di zaman sekarang ini gampang banget mencari tahu info seseorang dari akun sosmed yang dimilikinya; facebook, instagram, twitter, path dan sebagainya. #PukPukNada
“Memangnya kamu itu Tuhan?”
“Kamu ngomong apa, sih?”
“Bagaimana mungkin kamu tahu bakal berhasil atau gagal, kalau belum mencoba? Sebelum berusaha, kamu udah memvonis bahwa kamu akan gagal. Kita kan tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kenapa tidak berusaha dulu? Kita kan bukan Tuhan!”
“Dan kenapa tiba-tiba kamu merasa berhak menghakimi aku?” (hlm. 14)
Agak gemas dengan sikap Nada yang menurut saya tipikal gadis yang manja, egois, gegabah dan kekanak-kanakan. Ya maklum sih, di usia Nada yang baru lulus kuliah. Biasanya gadis umur segitu masih labil. Nada ini anaknya juga comfort zone banget. Gimana nggak gemas, udah jauh-jauh ke Maroko seorang diri, kerjaannya hanya mendekam di hotel. Nggak mau nyobain jus jeruk yang berjejeran di sepanjang Maroko padahal jeruk dari negara ini terkenal dengan kelezatan jeruknya, dan nggak tertarik ke Chefchaouen, Kota Biru padahal biru adalah warna favorit Nada. Ehem, saya juga suka banget biru. #abaikan
Ternyata Nada juga begitu pesimis dalam hidup. Dia menyukai dunia desain. Tapi ragu akan masa depannya dengan memilih sesuatu yang merupakan hobinya itu. Nada ini representasi anak muda zaman sekarang, melupakan passion karena terlalu takut akan sesuatu yang belum juga dijalani, bagaimana bisa tahu jika sesuatu itu berhasil atau nggak.
“Cobalah keluar dari zona nyaman, melakukan hal-hal ekstrem di luar kebiasaanmu…” (hlm. 49)
Inti cerita dari kisah Nada ini adalah suatu hubungan rumit yang sedang dihadapinya. Kisahnya bersama Tristan, sekilas mengingatkan saya akan sebuah komik zaman SMP; P.S. I Love You. Betapa kita terlalu menyayangi seseorang, tapi kita suka salah menafsirkannya.
Ini adalah novel kedua yang saya baca dari rangkaian Around the World with Love series yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama. Suka ama tokoh Haykal, apalagi kalimat-kalimat yang dilontarkannya dalam hati. Haykal seperti lelaki pada umumnya, terpesona akan kecantikan seorang gadis tapi sopan karena menyimpan perasaannya dalam hati. Kalimat-kalimat yang dilontarkan Haykal dalam hati bikin senyum-senyum saat membacanya, beberapa diantaranya dalam kalimat;
- I’ll give you anything that you want, Baby. (hlm. 68)
- Tentu saja. Nada. Dan akan kupinang kau dengan bismillah…. (hlm. 70)
- Jadi, maukah kau mempertimbangkan pria malang ini sebagai pendamping hidupmu, Nada? (hlm. 155)
Beberapa kalimat favorit dalam buku ini:
- Selalu ada yang pertama kali, bukan? (hlm. 35)
- Manusia diciptakan dengan dua telinga dan satu mulut, agar dia lebih banyak mendengar daripada bersuara. (hlm. 71)
- Buat apa mengejar sesuatu yang tidak pasti? (hlm. 180)
Banyak sindiran halus yang diselipkan dalam buku ini:
- Apa salahnya punya kawan baru? (hlm. 3)
- Kamu khawatir aku menculikmu? (hlm. 19)
- Memang kamu selalu memilih jalan bungkam dan pasrah, sekalipun yang kaudapatkan tidak sesuai keinginan? (hlm. 25)
- Dan kenapa tiba-tiba kamu merasa berhak menghakimi aku? (hlm. 27)
- Meladeni wanita yang sedang marah-marah begini, kuncinya cuma satu. Dengarkan dia, dan mengalahlah. Itu saja. (hlm. 28)
- Jangan terlalu cepat percaya pada orang tak dikenal. (hlm. 30)
- Kenapa kamu ada di sini? Kamu menguntitku lagi? (hlm. 39)
- Kamu memang betul-betul besar kepala. (hlm. 40)
- Kau ini membujuk, merayu, menyuruh, atau memaksa? (hlm. 49)
- Mau ke mana? Kenapa sih, kabu-kabur melulu? (hlm. 53)
- Manusia usil ini ternyata bisa baik hati juga. (hlm. 57)
- Pria gentleman tidak main seret wanita begitu saja. Tidak secara harfiah. (hlm. 67)
- Tidak pernah ada yang mengataimu egois, bukan? (hlm. 82)
- Memang seluruh dunia tidak ada yang mengerti. Tidak seorang pun memahamiku. (hlm. 85)
- Cewek kalau mau datang bulan, biasanya suka emosian. Reaksinya tidak logis. Susah dikira-kira mau ke mana aliran perasaannya. Mirip-mirip arah terbangnya kecoak, sulit ditebak. (hlm. 87)
- Wanita membuat dunia ini lebih indah. Namun juga sekaligus lebih rumit. Lebih kacau. Lebih penuh topan badai. (hlm. 90)
- Cewek umur segitu kan kadang suka gerah kalau merasa diawasi. (hlm. 96)
- Jangan menambah musuh. Santai sajalah. (hlm. 115)
- Jangan berani-beraninya menyebut nama Tuhan dalam sandiwara busuk ini! (hlm. 135)
- Tolong jangan mencernanya dalam keadaan penu emosi seperti tadi. (hlm. 151)
- Pangeran mana yang mau jungkir balik di atas pasir memotret hanya demi sebuah buku traveling? (hlm. 172)
- Zaman sekarang, mana ada pangeran yang main sihir atau pelet hanya demi wanita? Para pangeran playboy era milenium menaklukkan wanita dengan berlian, pesawat jet mewah dan pulau pribadi! Santet is so last deacdes! (hlm. 172)
- Kenapa sih harus bereaksi berlebihan begitu? (hlm. 192)
- Rugi benar, repot-repot memikirkan satu cowok, sementara orang itu belum tentu ingat pada namamu? (hlm. 192)