
Novel Inginku by Sienta S Novel ini mengajarkan pembaca akan semangat hidup dan tetap optimis meski harus berhadapan dengan penyakit pembunuh nomor satu "kanker". Juga mengajarkan untuk mencintai seseorang yang tak sempurna dengan cara yang sempurna.
“Novel ini saya persembahkan untuk perempuan-perempuan Indonesia. Kanker serviks bisa datang kepada siapa saja tanpa diketahui. Mari kita cegah kanker serviks dan menyelamatkan perempuan Indonesia dari ancaman pembunuh nomor satu ini”.
Bukankah melupakan adalah cara terbaik untuk menghapus luka?
Lea kembali ke kota kelahirannya, Bandung, setelah selama kurang lebih sepuluh tahun tak pernah menginjakkan kakinya ke Kota Kembang ini. Kota kelahirannya. Kota yang membesarkannya. Kota yang penuh kenangan bersama orang-orang yang disayanginya.
Meski sudah sepuluh tahun berlalu, rasanya masih seperti kemarin. Ia menangisi jenazah kedua orangtuanya di kamar mayat RSHS – Rumah Sakit Hasan Sadikin – sehari setelah kecelakaan terjadi.
Lea mencoba melupakan kenangan pahitnya di masa lalu dan kembali ke kota kelahirannya untuk bekerja di salah satu rumah sakit sebagai juru rawat. Tak disangka di tempat rumah sakit ia bekerja, Lea bertemu Dokter Radhit Brahmantyo, cinta pertamanya semasa SMA.
Seolah masa-masa SMA mereka berdua terulang kembali. Dan dalam sorot mata mereka berdua masih terlihat cinta yang mereka pendam selama sepuluh tahun. Setelah kecelakaan yang menimpa kedua orangtuanya, Lea, menghilang bagai ditelan bumi hingga Radhit merasa kehilangan dan tak tahu harus mencarinya kemana. Saat ini mereka berdua dipertemukan kembali dengan situasi yang tak lagi sama. Radhit telah mempunyai tunangan yang bernama Vera, anak pemilik rumah sakit tempatnya bekerja.
Semenjak seminar kanker serviks dan infeksi HPV yang diadakan Radhit dan Lea hadir dalam seminar itu. Hasil dari diskusi dalam seminar itu membuat Lea bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah ia mengidap kanker serviks seperti yang dijelaskan dalam seminar. Lea merasa gejala dan latar belakang perceraiannya dengan Reno, mantan suaminya yang telah menyebabkannya keguguran menambah kecurigaan ia telah mengidap kanker serviks. Pernah Lea memeriksakan dirinya untuk virus HIV. Apa yang dilakukan suaminya membuat Lea resah (hal 127).
Setelah pemeriksaan itu Lea merasa lega karena hasilnya negative. Ia tidak terinfeksi HIV dan ia bisa tidur tenang. Lalu, sekarang – ia harus kembali khawatir dengan dirinya – setelah mendengar pemaparan pembicara di seminar tadi.Virus HPV menular melalui hubungan seksual. Virus ini bersifat laten, tidak ada gejala apa-apa, pembunuh nomor satu bagi wanita, silent killer (hal 128).
Bagaimanakah perjuangan Lea menghadapi bahwa ia memang positif mengidap kanker serviks? Pergulatan batin seorang pasien yang terkena kanker serviks. Lea merasa kehidupannya sangat tak adil, kehilangan kedua orangtuanya, terpisah dari Radhit cinta pertamanya, menikah dengan Reno yang tak dicintainya dan sekarang harus berjuang melawan kanker serviks.
Mampukah Radhit memilih antara Vera sebagai tunangannya atau Lea sebagai cinta pertamanya? Dan mampukah Radhit menyembuhkan penyakit kanker serviks yang dialami Lea? Apakah Lea mampu berjuang melawan penyakit kankernya atau menyerah dalam keputusasaan hidup yang dirasa tak adil baginya?
Kekurangannya novel ini mudah sekali ditebak jalan ceritanya. Tapi, pas endingnya saya suka karena sedikit mengecoh pembaca. Saya pikir Lea meninggal dan Radhit menikah dengan Vera tapi ternyata.... (baca aja endingnya ya). Agak greget juga kenapa karakter Vera kok tidak antagonis ya? Padahal kan diceritakan Vera itu suka dugem dan pergi ke klub malam, suka merokok juga. Nah, kenapa tidak dibikin Vera mengganggu Lea dengan rencana-rencana liciknya untuk menyakiti Lea, misalnya. Kan seru juga ada konflik diantara keduanya. Ini kok Vera nya dibuat baik banget tidak pas dengan karakter Vera ya? hehehe...
Juga masih terdapat banyak typo di beberapa halaman belakang novel ini.
Kelebihannya, penulisnya memahami detail tentang penyakit kanker serviks. Mungkin karena sudah riset lebih mendalam dan kebetulan latar belakang pendidikan penulis dari jurusan Biologi Unpad jadi lebih lengkap info mengenai kanker serviks. Menulis novel sekaligus mengabdi pada masyarakat dengan memberi informasi dan pengetahuan mengenai kanker serviks.