
Kasih sayang keluarga mungkin saja tidak lebih baik, tapi bersifat lebih pasti. (hlm. 133)
Seorang ibu akan memberikan kasih sayang kepada anaknya: tanpa akhir dan syarat, setiap kali dibutuhkan, terus menerus, semenjak lahir sampai ke liang kubur. Itulah yang mereka lakukan. Semakin banyak mereka memberi, semakin dalam mereka menggali lubang yang kau harap akan mereka isi. (hlm. 14)
Benarkah kita bisa mengakhiri pertengkaran dengan anggota keluarga? Dengan sahabat, kita bisa meninggalkan dia atau justru mendekat dengan pengertian yang lebih dalam. Namun, ketika anggota keluarga berselisih pendapat, mereka sepertinya terus bertahan. Sering kali berusaha mengatasinya meskipun sulit, atau tidak pernah mau melihat orang itu lagi. Tidak jarang perselisihan itu hanya gara-gara hal sepele, seperti mengkritik perabotan kebun yang baru, atau mewarisi porselen milik mendiang nenek. Tentu saja tiap pertengkaran keluarga bersumber dari kesedihan di masa kecil.
“Aku tak perlu menceritakan apa pun padamu, Grace. Ini hidupku, dan aku sudah muak dengan sikap turut campurmu. Aku mau hidup dan mati sesukaku, kau dengar? Urus saja masalahmu sendiri!” (hlm. 41)
Adalah Grace seorang perempuan menjelang umur empat puluhan yang tidak diberi tahu langsung oleh ibunya yang mengidap suatu penyakit serius. Grace merasa kecewa karena ibunya justru menceritakan penyakitnya itu kepada sahabat yang baru dikenalnya, Shirley si janda yang suka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mabuk-mabukkan sebagai pelampiasannya meratapi hidupnya yang tak jelas.
Hubungannya dengan ibunya memang jauh dari sempurna, tapi Grace berpikir pihak yang dikecewakan hanyalah dia. Dia begitu terkejut karena ibunya tidak merasa cukup dekat dengannya untuk bisa menceritakan apa yang sedang dialaminya.
Ibunya mengidap kanker indung telur Stadium IV. Tahun sebelumnya, ibunya memang telah mengeluh soal keletihan yang tak kunjung hilang dan sedikit rasa sakit di perut. Mereka adalah ibu dan anak. Grace merasa selama ini mereka tak perlu saling menghibur.
Di usia yang tak lagi muda, Grace berusaha memahami ibunya yang beranjak tua. Grace berusaha mengatur segala kebutuhan ibunya, termasuk menguak sisi kelam masa lalu ibunya. Dalam masa-masa sulit ini, keduanya belajar untuk menyelaraskan hubungan.
Beberapa orang tak pernah berjumpa dengan belahan jiwa mereka dan melewatkan seumur hidup mencarinya. Sebagian kecil lagi sangat beruntung dan berjumpa belahan jiwa pada usia muda dan hidup bahagia selamanya. (hlm. 88)
Baik Grace maupun ibunya, Eileen sama-sama memiliki problema dalam masalah asmara. Mereka sama-sama memiliki masa lalu yang akhirnya mereka memutuskan untuk hidup tanpa pasangan.
Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Lewat kisah Grace dan ibunya, kita bisa mengambil hikmah bahwa dibalik hal-hal yang tidak sempurna yang dialami ada makna positifnya. Orangtua kita hanyalah manusia biasa. Pahami jugalah ketidaksempurnaan mereka. Bagaimana pun orangtua kita, tanpa mereka, kita tidak akan pernah ada di dunia ini. Seperti Eileen merupakan sosok ibu yang tidak sempurna. Tapi dibalik ketidaksempurnaannya itu dia berusaha keras menata tidak hanya kehidupan pribadinya tapi juga menata kehidupan anaknya, Grace.
Adakalanya hal-hal yang nampak tidak baik bagimu, ternyata justru hal yang benar. Semua ini tergantung caramu memandang kehidupan. (hlm. 297)
Beberapa kalimat favorit:
- Lucu juga bagaimana saat kau menoleh kebelakang, seringkali hal-hal kecillah yang justru dianggap penting. (hlm. 25)
- Para murid selalu meminta maaf atas kegalauan mereka. (hlm. 11)
- Adakalanya hidup ini menuntutmu melakukan hal-hal yang berat. (hlm. 141)
- Tak ada yang perlu ditakutkan kecuali rasa takut itu sendiri. (hlm. 150)
- Rasakan ketakutan itu dan lakukan saja. Lakukan saja dan rasa ketakutan itu akan hilang dengan sendirinya. (hlm. 151)
- Kau tak dapat memilih pada siapa kau akan jatuh cinta. Cinta sejati seperti keharusan, suatu penyakit. (hlm. 163)
- Sepandai apapun beberapa dari manusia, adakalanya tak pernah belajar dari pengalaman. (hlm. 184)
Dari awal, kepincut ama covernya yang manis. Baca sinopsisnya pun langsung suka karena tentang hubungan ibu dan anak. Ditambah lagi tentang penyakit kanker. Duh, pokoknya ini paket komplit genre favorit saya. Uniknya lagi, isi buku ini mengambil dua tokoh utama. Grace dan ibunya, Eileen. Kita bisa melihat sisi kehidupan keduanya baik masa lalu maupun masa depan.