Love United

Aku memang nggak ngerti dengan kesulitan kamu karena aku nggak pernah ngerasain. Tapi yang aku tahu, aku tetap suka sama kamu bagaimanapun sejarah kamu.” (hlm. 147)

Ini sekuel dari buku High School Paradise. Masih bercerita seputaran tentang kehidupan empat cowok unyu; Sid, Lando, Cokie dan Rama. Setiap pribadi masih punya permasalahan masing-masing. Di buku kedua ini, meski eskul bola sudah terbentuk, mereka tetap tidak bisa mengikuti eskul tersebut karena sudah kelas tiga.

Seperti di buku yang pertama, cerita favorit tentu saja kisah antara Sid dan Julia. Sid yang unyu dan tidak peka. Kita bisa melihat perbedaan Sid antara cover di buku pertama dan di buku kedua. Jika di buku pertama Sid mengenakan jepit rambut, buku kedua Sid mengenakan bando. Ada cerita dibaliknya. Oya, ngakak banget pas saat-saat Sid selalu norak gegara barua jadian. Teman-temannya bahkan sampai geli, belum lagi hobinya yang sering berantem ama Julia cuma gegara masalah-masalah sepele. Tapi, Sid ini memang unyu plus menggemaskan.. x)

Berbeda dengan Lando, kita bisa melihat sisi lain dari kehidupannya yang keras. Halaman 141-142 bikin berhenti napas, sedih banget kisah Lando ini :’)

Kita juga bisa melihat hal yang menyebabkan kenapa Cokie begitu seringnya gonta-ganti pacar bak ganti baju. Rama hidupnya yang paling lurus, semulus bak jalan tol.

Udah ah, ntar malah spoiler. Pokoknya suka banget ama buku ini kayak buku yang pertama. Oya, ada juga beberapa adegan di mana Julia sering nangkring di perpustakaan. Uhuk! ;)

Beberapa kalimat favorit:

1. Cinta nggak ada hubungannya sama umur. (hlm. 76)
2. Kita hidup untuk masa depan dan masa sekarang. (hlm. 79)
3. Sebagai teman yang baik, kita harus bisa mengerti perasaannya. (hlm. 97)
4. Lo seharusnya merhatiin apa yang ada di depan lo. (hlm. 105)
5. Setelah pacaran, ‘suka’ aja nggak cukup. Bakal ada banyak hal yang mengikuti itu. Harus saling ngerti, saling percaya dan yang paling penting harus saling jaga komitmen. (hlm. 209)
6. Selagi masih punya kesempatan, kalian harus bikin kenangan yang lebih banyak lagi. Jangan sampai menyesal. (hlm. 218)

Banyak kalimat sindiran:

1. Peraturan tetap peraturan. (hlm. 3)
2. Jangan sampai eskul mempengaruhi kegiatan belajar-mengajar! (hlm. 4)
3. Nggak capek ganti nomer terus? (hlm. 36)
4. Daripada ngurusin hubungan orang lain, mending lo cari pacar deh, biar nggak senewen melulu. (hlm. 74)
5. Emangnya penting ya punya pacar? (hlm. 74)
6. Kalo marah jangan lama-lama dong. (hlm. 105)
7. Cari cowok dong, masak jomblo melulu. (hlm. 121)
8. Pacaran itu nggak harus ke mana-mana nempel. (hlm. 208)
9. Ternyata pacaran itu susah ya. (hlm. 209)